Pernah nggak, saat lagi seru-serunya scrolling atau asyik chatting, tiba-tiba layar ponsel dihiasi notifikasi “lowbat” yang bikin detik itu juga kita langsung terhenti? Momen yang satu ini pasti sering dialami, seolah menjadi tanda kalau meskipun canggih, perangkat kita tetap punya batasan.
Tapi, pernah nggak terpikir, kenapa hal ini bisa terjadi terus-menerus? Kenapa baterai yang awalnya penuh seolah-olah cepat sekali habis, padahal kita merasa baru sebentar memakainya?
Nah, kali ini kita bakal coba bongkar lebih dalam tentang fenomena ‘lowbat‘ yang akrab dalam keseharian kita.
Apa arti kata Lowbat?
Kita semua pasti sudah sering mendengar istilah lowbat, terutama saat menggunakan ponsel atau gadget sehari-hari. Secara sederhana, lowbat merujuk pada kondisi di mana daya baterai sebuah perangkat elektronik, terutama HP, sudah hampir habis.
Istilah ini berasal dari singkatan “low battery“, yang berarti baterai rendah. Kata ini sering muncul di notifikasi layar ponsel ketika daya baterai mendekati habis.
Baca juga: Additional Information Artinya
Nah, kalau bicara soal penulisan yang benar, seharusnya “lowbat” ditulis tanpa spasi. Saat baterai lemah, solusinya tentu saja adalah “di-charge” atau lebih umumnya disebut “ngecas”.
Proses ngecas sendiri berarti mengisi ulang daya baterai dengan menghubungkan perangkat ke sumber listrik. Jadi, saat ponsel kamu lowbat, pastikan segera di-charge sebelum mati total!.
Kesimpulan
Low Battery merupakan keadaan di mana daya atau kapasitas baterai pada perangkat elektronik, seperti ponsel, laptop, atau tablet, mendekati titik kritis.
Dalam kondisi ini, sistem pada perangkat secara otomatis akan memberikan notifikasi atau peringatan kepada pengguna agar segera melakukan pengisian ulang daya. Hal ini bertujuan untuk mencegah perangkat mati secara tiba-tiba akibat kekurangan daya.