Tiba-tiba merasa curiga sama orang yang kelihatannya tulus? Atau malah memilih mundur saat seseorang mulai menunjukkan perhatian lebih? Hati-hati, bisa jadi itu bukan karena orang lain yang salah, tapi karena kamu sedang menghadapi sesuatu yang diam-diam tertanam dalam dirimu.
Di zaman serba cepat ini, membangun hubungan terasa gampang, tapi menjaga kepercayaan? Itu cerita lain. Banyak orang yang tampak biasa aja dari luar, tapi dalam pikirannya, ada banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Apakah dia jujur? Apa ini cuma manis di awal? Perasaan ragu seperti itu kadang muncul bukan karena kejadian hari ini, tapi karena luka dari masa lalu yang belum sembuh.
Nah, perasaan inilah yang akhirnya sering disebut dengan satu istilah yang makin akrab di telinga anak muda. Tapi, sebenarnya apa sih arti “trust issue” itu? Dan kenapa kata ini makin sering digunakan dalam obrolan sehari-hari? Yuk, kita ulik lebih dalam di artikel ini.
Arti Kata dalam Bahasa Indonesia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), trust jika diterjemahkan artinya kepercayaan, sedangkan issue berarti masalah. Jadi, trust issue artinya masalah kepercayaan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Seseorang yang mengalami trust issue biasanya kesulitan memberikan atau menerima kepercayaan, baik dalam hubungan pribadi, sosial, maupun profesional.
Dalam bahasa gaul, Trust issue sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sulit percaya pada orang lain, sering curiga, atau memiliki kesulitan membangun hubungan yang didasarkan pada kepercayaan.
Contoh penggunaan kata trust issue:
- Gue nggak bisa percaya sama cowok, trust issue gue parah banget.
- Kalo dia bilang sayang tapi nggak nunjukin, trust issue gue langsung aktif.
- Makanya jangan ghosting, nanti orang jadi punya trust issue.
- Sorry ya gue agak overthinking, emang ada trust issue dari hubungan sebelumnya.
- Punya temen yang trust issue tuh kadang bikin repot, apa-apa ditanya bukti.
Baca juga: Apa arti don’t give up dalam bahasa gaul?
Perbedaan Trust Issue dan Trauma
Trust issue adalah kesulitan atau hambatan untuk mempercayai orang lain, terutama dalam hubungan emosional seperti pertemanan, percintaan, atau bahkan kerja. Biasanya muncul karena pengalaman buruk di masa lalu, seperti dikhianati, dibohongi, atau ditinggalkan tanpa alasan.
Ciri-cirinya:
- Sulit percaya pada niat baik orang lain.
- Cenderung overthinking saat mulai dekat dengan seseorang.
- Selalu curiga atau merasa akan disakiti lagi.
- Sering menghindari hubungan yang terlalu dekat.
Trauma adalah dampak psikologis yang timbul setelah mengalami peristiwa yang sangat menyakitkan, mengejutkan, atau menakutkan. Trauma bisa berupa kejadian sekali (misalnya kecelakaan) atau berkepanjangan (seperti kekerasan dalam rumah tangga).
Ciri-cirinya:
- Mengalami flashback atau mimpi buruk.
- Merasa cemas, takut, atau mati rasa secara emosional.
- Menghindari situasi atau orang yang mengingatkan pada kejadian itu.
- Bisa memengaruhi kepercayaan, harga diri, bahkan fungsi sehari-hari.
Baca juga: Love you more artinya dalam hubungan pacaran