Di tengah arus globalisasi yang semakin deras, kerajinan tradisional Indonesia nyaris terpinggirkan oleh produk massal dan teknologi modern. Ribuan seniman lokal terancam kehilangan mata pencaharian, sementara warisan budaya yang adiluhung perlahan tergerus oleh arus kapitalisme yang tidak berperadaban.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, kontribusi sektor kerajinan terhadap PDB nasional hanya mencapai 0,7% pada 2022, suatu angka yang mengkhawatirkan dibandingkan potensi sesungguhnya.
Industrialisasi yang tidak terkendali telah mendegradasi nilai-nilai estetika dan kearifan lokal, mengubah kerajinan menjadi sekadar komoditas tanpa jiwa.
Krisis identitas kultural ini bukan sekadar ancaman ekonomi, melainkan pembunuhan sistematis terhadap kreativitas dan warisan leluhur.
Baca juga: Berikut yang tidak termasuk dalam proses riset pasar
Dibutuhkan rekonstruksi paradigma, pendekatan komprehensif yang menempatkan seniman dan kerajinan tradisional sebagai aset strategis peradaban, bukan sekadar objek eksploitasi ekonomi yang steril dan tak bernyawa.
Pertanyaan:
Berikut merupakan prinsip nilai keindahan dalam pembuatan kerajinan, kecuali …
- a. Kesatuan
- b. Keseimbangan
- c. Kesenangan
- d. Keselarasan
- e. Proporsional
Jawaban:
Jadi, yang bukan merupakan prinsip nilai keindahan dalam pembuatan kerajinan adalah C. Kesenangan.
Pembahasan:
Dalam kerajinan, terdapat prinsip-prinsip estetika yang baku dan ilmiah dalam menciptakan karya bernilai tinggi. Prinsip kesatuan (unity) menghadirkan keterpaduan komponen desain, keseimbangan (balance) menciptakan keseimbangan visual, keselarasan (harmony) membangun keserasian unsur, dan proporsionalitas menjamin keseimbangan ukuran dan komposisi.
Sementara “kesenangan” bukan merupakan prinsip teknis dalam nilai keindahan kerajinan, melainkan lebih bersifat subjektif dan tidak memiliki standar objektif dalam pengukuran estetika.Â
Baca juga: Sumber daya produksi kerajinan berbahan lunak
