0361 431 631 [email protected]

Contoh penerapan iptek yang tidak selaras dengan nilai keagamaan adalah

Oleh

Indah

Contoh penerapan iptek yang tidak selaras dengan nilai keagamaan adalah

Bayangkan dunia kita yang kini bergerak secepat kilat di era digital. Iptek telah mengubah segalanya, bahkan cara kita beragama! Yup, kemajuan teknologi bukan cuma soal gadget canggih atau internet super cepat. Ternyata, iptek juga mengaduk-aduk dunia spiritual kita.

Di satu sisi, iptek membuka jalan baru bagi para penganut agama untuk mendalami iman mereka. Coba deh, sekarang kita bisa belajar agama lewat aplikasi atau streaming ceramah online. Keren, kan? Tapi tunggu dulu, ada sisi lain yang bikin kita garuk-garuk kepala. Kadang, penemuan ilmiah malah berseberangan dengan tafsir agama yang sudah ada sejak zaman dahulu kala.

Nah, di sinilah letak tantangannya. Para ulama, ilmuwan, dan kita semua harus pintar-pintar menyeimbangkan antara iptek dan nilai agama. Ibarat memasak, kita perlu mencari resep yang pas agar keduanya bisa berpadu harmonis.

Oh iya, ada fakta menarik nih! Menurut survei Pew Research Center tahun 2022, 74% orang dewasa di AS percaya bahwa ilmu pengetahuan dan agama sebenarnya bisa saling melengkapi, bukan malah bertentangan. Menarik, bukan? (Sumber: Pew Research Center, “Americans’ Views About Science and Religion”, 2022).

Pertanyaan:

Contoh penerapan iptek yang tidak selaras dengan nilai keagamaan adalah ….

  • a. Berkembangnya media cetak dan informasi
  • b. Adanya kemajuan teknologi komputer
  • c. Melaksanakan ibadah agama sesuai ajaran-Nya
  • d. Berkembangnya tata cara peribadatan
  • e. Lancarnya arus transportasi

Jawaban:

Jadi, penerapan iptek yang tidak selaras dengan nilai keagamaan adalah a. Berkembangnya media cetak dan informasi.

Pembahasan:

Dalam analisis terhadap opsi-opsi yang disajikan, tidak ditemukan contoh yang secara eksplisit menunjukkan ketidakselarasan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan nilai-nilai keagamaan.

Namun demikian, jika harus dipilih satu opsi yang paling mendekati, “Berkembangnya media cetak dan informasi” dapat dipertimbangkan sebagai contoh yang paling relevan. Media, yang pada hakikatnya bersifat netral, dalam perkembangannya yang pesat berpotensi menjadi sarana penyebaran informasi yang bertentangan dengan ajaran agama apabila tidak dikelola dengan bijaksana.

Baca juga: Apa itu Portofolio?

Penyebaran berita palsu atau konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan merupakan contoh nyata dari potensi negatif tersebut. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa media juga dapat dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk menyebarluaskan ajaran agama jika digunakan secara tepat dan bertanggung jawab.

Popular Post