Memahami makna kata dalam sebuah teks bukan hanya sekadar keterampilan linguistik, melainkan juga sebuah refleksi dari perkembangan sosial dan budaya dalam masyarakat.
Setiap kata yang digunakan dalam teks dapat mencerminkan kondisi sosial dan budaya pada zamannya. Misalnya, istilah-istilah dalam bahasa politik atau lingkungan hidup, seperti “ambang batas,” sering kali lahir dari kebutuhan untuk mengartikulasikan perubahan besar yang terjadi dalam masyarakat.
Dalam diskusi polusi udara, kata ini tidak hanya menggambarkan batas yang dapat diterima, tetapi juga memengaruhi kebijakan publik dan kesadaran masyarakat akan dampak lingkungan.
Seiring berjalannya waktu, makna kata juga dapat berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, pergerakan sosial, atau dinamika budaya. Keterampilan memahami makna kata dalam teks dengan baik memungkinkan kita menangkap evolusi bahasa yang terjadi di sekitar kita.
Baca juga: Makna kata Meteor pada teks eksplanasi
Lebih dari itu, kemampuan ini membantu pembaca untuk terhubung dengan gagasan dan nilai yang sedang berkembang di masyarakat, baik dalam karya sastra klasik yang mencerminkan nilai-nilai tradisional, maupun dalam artikel kontemporer yang mengangkat isu-isu modern.
Dengan keterampilan ini, pembaca dapat lebih memahami makna mendalam di balik teks dan bagaimana bahasa berperan dalam membentuk persepsi sosial.
Bacalah teks berikut untuk menjawab soal berikut!
Penyakit Akibat Polusi Udara
“Polusi udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak akibat tercemar oleh zat-zat berbahaya dalam jumlah yang melebihi ambang batas yang aman bagi manusia. Polusi udara dapat disebabkan oleh asap kendaraan, pembakaran hutan, asap pabrik, dan asap rokok.
Polusi udara dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia, misalnya mengganggu organ pernapasan. Contoh penyakit yang dapat disebabkan polusi udara antara lai emfisema, bronkopneumonia, dan kanker paru-paru.”
Makna kata ambang batas pada teks tersebut adalah …..
Pembahasan:
Dalam konteks ini, istilah “ambang batas” merujuk pada batas maksimum atau tingkat tertinggi dari suatu zat atau polutan di udara yang masih dinilai aman bagi kesehatan manusia.
Secara spesifik, apabila kadar polutan di udara melebihi ambang batas tersebut, maka kualitas udara dianggap tercemar dan berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.
Sebagai contoh, ambang batas partikel debu PM2.5 di udara ditetapkan pada X mikrogram per meter kubik. Jika konsentrasi PM2.5 di suatu area melebihi nilai X mikrogram per meter kubik, kualitas udara di wilayah tersebut diklasifikasikan sebagai buruk dan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan.