Pernah merasa terhubung dengan seseorang tanpa bicara dalam bahasa yang sama? Itulah kekuatan musik. Seperti pelangi yang menembus batas langit, musik melintasi budaya, bahasa, dan benua. Lagu-lagu yang akrab di telinga kita bisa jadi juga menggema di sudut dunia yang jauh—musik memang bahasa universal yang tak butuh terjemahan.
Saat konser amal “Live Aid” tahun 1985, jutaan orang dari berbagai belahan dunia bersatu untuk mendukung kemanusiaan. Musik bukan sekadar hiburan, tapi juga pemersatu. Seperti kata Plato, “Musik memberi jiwa kepada alam semesta, sayap kepada pikiran, dan kehidupan kepada segala sesuatu.”
Baca juga: Yang bukan fungsi dari musik
Musik berperan dalam diplomasi, gerakan sosial, dan pertukaran budaya. Melalui kolaborasi dan konser global, musik mengingatkan bahwa sebagai manusia, ada lebih banyak kesamaan daripada perbedaan. Masih meragukan musik sebagai alat penyatuan?
Pertanyaan:
Melalui musik dapat meningkatkan solidaritas internasional karena musik ….
- A. Menggunakan bahasa yang universal
- B. Berisi nilai yang universal
- C. Tidak pernah berbohong
- D. Menawarkan kebahagiaan dan kesenangan
Jawaban:
Jadi, Musik dianggap mampu meningkatkan solidaritas internasional karena A. menggunakan bahasa yang universal.
Penjelasan:
Musik sering disebut sebagai bahasa universal karena kemampuannya melampaui batasan bahasa dan budaya. Dengan perpaduan melodi, ritme, dan harmoni, musik mampu menyatukan individu dari berbagai latar belakang.
Hal ini berkontribusi pada penguatan solidaritas internasional, di mana orang-orang dari beragam budaya dapat terhubung tanpa hambatan linguistik.