Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah

Jawaban peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah

Pernahkah mendengar ungkapan seperti “Air beriak tanda tak dalam” atau “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”? Peribahasa seperti ini mungkin sering terdengar saat masih kecil, tetapi tahukah bahwa mereka lebih dari sekadar kata-kata indah? Layaknya peta kecil yang menuntun kita, peribahasa membantu memahami berbagai situasi dalam hidup dengan lebih mudah.

Misalnya, saat melihat seseorang yang banyak bicara tetapi tidak melakukan apa-apa, peribahasa tadi langsung terlintas di benak, bukan? Dengan satu kalimat, kita bisa menangkap makna yang dalam dan menghubungkannya dengan pengalaman sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Peribahasa juga bekerja seperti lensa kamera yang membuat cerita atau situasi rumit menjadi lebih jelas. Ketika mendengar kisah tentang seseorang yang bekerja keras tanpa kenal lelah, peribahasa “Berakit-rakit ke hulu” memberikan gambaran mental yang pas tentang proses penuh perjuangan.

Mereka tidak hanya menyederhanakan penjelasan, tetapi juga membawa nuansa emosional yang kuat, seperti mengingatkan pada nasihat bijak dari orang tua atau tokoh masyarakat.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Albert Einstein, “Jika Anda tidak bisa menjelaskan sesuatu secara sederhana, berarti Anda belum cukup memahaminya.” Peribahasa, dengan kesederhanaannya, membuat kita merenungkan makna yang lebih dalam dan itulah kekuatannya.

Soal 1:

“Sungguh terpuji sikap Putri. Selama ini ia dikenal sebagai anak yang pintar. Sudah sejak kelas 1 Putri selalu menjadi juara I. Selain berprestasi di sekolah, Putri juga punya prestasi di bidang olah raga. Namun, prestasi yang dicapainya ini tidak membuat Putri tinggi hati. Justru Putri semakin rendah hati.”

Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah ….

  • a. Seperti mendapat durian runtuh.
  • b. Seperti menghasta kain sarung.
  • c. Seperti ilmu padi semakin berisi semakin merunduk.
  • d. Seperti induk ayam kehilangan anaknya.

Jawaban dan pembahasan:

Jadi, pribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah c. Seperti ilmu padi semakin berisi semakin merunduk.

Peribahasa ini mencerminkan individu yang, seiring bertambahnya pengetahuan atau ilmunya, justru semakin rendah hati dan jauh dari sikap sombong. Sikap ini sangat relevan dengan karakter Putri, yang meskipun telah meraih berbagai prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik, tetap menunjukkan kerendahan hati dalam setiap tindakannya.

Baca juga: Cara penggambaran objek dalam teks tersebut

Soal 2:

“Tiko terkenal sebagai anak yang banyak bicara. Ia senang menceritakan berbagai hal. Ia tidak mau mengalah jika ada orang yang mengomentari ceritanya. Tiko menganggap dirinya paling pintar dan banyak tahu tentang berbagai macam hal. Kenyataannya, nilai Tiko selalu jelek. Selain itu, banyak materi pelajaran yang tidak Tiko pahami.”

Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah ….

  • a. Bagai air di daun talas.
  • b. Air jernih ikannya jinak.
  • c. Air tenang menghanyutkan.
  • d. Air beriak tanda tak dalam.

Jawaban dan pembahasan:

Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah d. Air beriak tanda tak dalam.

Peribahasa ini pas banget buat menggambarkan seseorang yang hobi bicara tapi sebenarnya nggak punya pengetahuan yang mendalam. Tiko, misalnya. Meskipun dia sering berbicara seolah tahu segalanya, kenyataannya justru sebaliknya.

Nilainya selalu jeblok, dan banyak materi pelajaran yang masih belum dia pahami. Jadi, meskipun terlihat pintar di luar, prestasinya menunjukkan hal yang berbeda.

Baca juga: Tujuan percobaan yang tepat berdasarkan judul percobaan tersebut

Soal 3:

“Tego adalah siswa yang kurang tekun belajar. Hampir setiap hari ia dimarahi para gurunya karena selalu melakukan kesalahan. Bahkan, kesalahan tersebut sudah berkali-kali ia lakukan.”

Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah ….

  • a. Bagai air di atas daun talas.
  • b. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi.
  • c. Bagai keledai jatuh pada lubang yang sama.
  • d. Besar pasak daripada tiang.

Jawaban dan pembahasan:

Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah c. Bagai keledai jatuh pada lubang yang sama.

Peribahasa ini pas banget buat menggambarkan orang yang terus-menerus jatuh ke dalam kesalahan yang sama, padahal seharusnya bisa belajar dari pengalaman. Tego, misalnya, adalah contoh nyata dari ini.

Dia sudah berkali-kali melakukan kesalahan, tapi bukannya belajar dan memperbaiki diri, dia justru terjebak dalam pola yang sama. Meskipun guru-gurunya sering mengingatkan, Tego tampaknya belum menyadari pentingnya perubahan.

Pos terkait