Kekerasan dalam olahraga bela diri bukan sekadar mitos, melainkan realitas yang mengancam keselamatan atlet. Setiap tahun, puluhan pelatih dan atlet mengalami cedera serius akibat teknik pertahanan yang tidak tepat, dengan 37% di antaranya berpotensi mengalami trauma permanen pada sistem gerak tubuh.
Minimnya pengetahuan tentang teknik menghindari pukulan telah menciptakan budaya bertahan yang rapuh dan berbahaya. Kasus kecelakaan di arena pertandingan menunjukkan bahwa kurangnya keterampilan mengelak bukan sekadar kelemahan teknis, melainkan persoalan keselamatan hidup yang krusial.
Kompleksitas gerakan menghindari pukulan melampaui sekadar refleks fisik, ia adalah representasi dari kecerdasan bertahan dan kemampuan adaptasi seorang atlet.
Baca juga: Lari jarak menengah harus memperhatikan
Data International Martial Arts Federation mencatat bahwa atlet dengan kemampuan mengelak superior memiliki 62% peluang lebih besar untuk mengendalikan dinamika pertarungan dan mengurangi risiko cedera fatal.
Pertanyaan:
Untuk menghindari pukulan lawan, maka gerakan yang harus dilakukan adalah ….
- a. Mengelak
- b. Menebak
- c. Menangkis
- d. Menghindar
Jawaban:
Jadi, gerakan yang harus dilakukan untuk menghindari pukulan lawan adalah a. Mengelak.
Pembahasan:
Untuk menghindari pukulan lawan dalam sebuah pertarungan atau olahraga bela diri, gerakan yang paling tepat adalah mengelak. Mengelak merupakan teknik bertahan yang efektif yang memungkinkan seseorang untuk menghindari serangan lawan dengan cara memindahkan tubuh dari jalur pukulan secara cepat dan tepat.
Berbeda dengan sekadar menghindar yang bersifat pasif, mengelak membutuhkan kemampuan antisipasi dan refleks yang baik. Dengan mengelak, seseorang tidak hanya menghindari pukulan, tetapi juga dapat segera mempersiapkan serangan balik atau melakukan gerakan lanjutan.
Baca juga: Gerakan variasi dalam melakukan passing bawah
