Studi terbaru mengungkapkan bahwa 65% generasi milenial mengalami “culture shock” saat harus kembali ke realitas setelah menghabiskan waktu dalam fantasi digital atau impian yang terlalu idealis. Back to reality bukan sekadar proses penyesuaian, melainkan tantangan psikologis yang kompleks dalam menghadapi ketidaksesuaian antara ekspektasi dan kondisi aktual.
Fenomena ini menggambarkan pergulatan batin generasi muda yang terbiasa dengan dunia maya dan harapan instan, namun harus berhadapan dengan kompleksitas kehidupan nyata yang jauh dari kata sempurna.
Proses kembali ke realitas sesungguhnya adalah momen transformasi di mana individu diuji kemampuannya untuk beradaptasi, belajar, dan mengonstruksi ulang perspektif hidupnya. Dalam perjalanan ini, kemampuan untuk menerima keterbatasan sambil tetap membangun mimpi menjadi kunci utama keberhasilan menavigasi tantangan kehidupan yang sesungguhnya.
Baca juga: Arti kata Incorrect adalah
Arti Kata dalam Bahasa Indonesia
Kata ini berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari kata “back” yang berarti Kembali dan kata “reality” yang berarti Kenyataan. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya kembali ke kenyataan.
Jadi yang dimaksud dengan Back to reality adalah sebuah proses kembali kepada keadaan sebenarnya atau kondisi nyata setelah berada dalam situasi khayalan, mimpi, atau kondisi yang tidak realistis.
Dalam bahasa gaul di kalangan anak muda, Back to reality artinya sebuah ungkapan humor untuk menggambarkan situasi kembali pada kondisi yang tidak sesuai dengan harapan.
Misalnya: Abis liburan, back to reality yang penuh dengan deadline. Kata-kata ini sering kita temui pada status, reels, atau video di sosial media untuk memperlihatkan kondisi menyenangkan ke rutinitas sehari-hari.
Contoh kalimat yang sering menggunakan kata-kata back to reality:
- Abis liburan seminggu, sekarang back to reality yang bikin pusing kepala.
- Udah seminggu full healing, sekarang back to reality kerja yang super menantang.
- Dari suasana pantai yang menyenangkan, sekarang back to reality deadline yang numpuk.
- Rasanya berat banget back to reality setelah mimpi-mimpi indah selama ini.
- Back to reality bukan berarti menyerah, tapi mempersiapkan diri untuk tantangan selanjutnya.
- Jangan takut back to reality, karena setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh.
- Saatnya back to reality dan membangun kembali mimpi-mimpi yang sempat terlupakan.
Baca juga: Apa yang dimaksud dengan Refocus?
